The
difference between genius and stupidity is that genius has its limits
Albert
Einstein
Premanisme
adalah musuh masyarakat. Premanisme secara otomatis berkaitan langsung dengan
anarkisme bila ada upaya-upaya untuk memaksakan kehendak dengan bergaya kekuatan.
Beberapa hari terakhir ini kita melihat semakin merebaknya premanisme dan
anarkime di lingkungan sekitar, tidak hanya di lingkungan rumah, di masyarakat,
di sekolah, bahkan sudah sampai di lingkungan tempat kerja. Pada dasarnya
premanisme ini berkaitan dengan sikap dan prilaku kita sehari-hari, nilai-nilai
yang kita anut dan kembangkan sehari-hari dilingkungan keluarga dan masyarakat,
yang kita munculkan dalam bentuk tindakan. Merupakan suatu hal yang sangat
mengenaskan ketika kita memiliki cita-cita yang baik kita lakukan melalui
cara-cara yang kurang baik. Cara-cara yang menentang keadaban, menentang logika
kemasyarakatan, menentang logika kebenaran atas konsep-konsep kemanusiaan dan
ketuhanan. Premanisme dimanapun harus dibasmi.
Sangat
disayangkan bila itu terjadi dikalangan orang-orang yang mengaku terpelajar,
orang-orang yang mengaku berpendidikan, orang-orang yg bekerja di sector
formal, orang-orang yang seharusnya memiliki tingkat intelektual yang lebih
tinggi dari pada orang-orang yang hidup dijalanan. Akankah ini kita biarkan?
Akankah kita berikan peluang untuk tumbuh?
Premanisme
adalah prilaku kolektif atau bisa menjadi prilaku kolektif bila tidak muncul
kesadaran dari diri pribadi setiap orang untuk melakukan perbaikan dan
menyadari bahwa hal tersebut adalah suatu yang salah. Kadangkala pembelaan
terhadap diri dan orang lain menjadi jargon pembenaran untuk melakukan
premanisme. Orang yang memiliki kerangka pemikiran preman kita yakini memiliki
kecerdasan emosional yang sangat rendah. Akankah kita terpaku? Akankah kita
terbodohi oleh kondisi seperti itu? Kuncinya adalah kesadaran
masing-masing individu yang ditumbuhkan oleh karena adanya kebutuhan perbaikan
kedepan dan perasaan kebersamaan.
Cita-cita
yang didomplengi oleh keinginan-keinginan terselubung untuk mendapatkan
pendapatan pribadi yang lebih dengan cara-cara kekerasan, melakukan pungli,
pemerasan terstruktur, mengancam sesuatu untuk menyerahkan sesuatu atas
dasar menyenangkan emosi adalah premanisme terselubung dan kamuflase atas
penderitaan orang lain. Oleh karena itu setiap orang harus bersadar diri
sepenuhnya bahwa hidup ini adalah suatu hal yang harus diilhami
oleh keinginan yang tulus untuk kedamaian dan juga niat untuk selalu melakukan
perbuatan baik. Premanisme adalah sebuah kejahatan. Perbuatan seperti itu
sangat disayangkan terjadi juga didalam lingkungan kerja dimana pemaksaan
kehendak dengan segala cara, menghalalkan prilaku-prilaku buruk dan kekerasan,
mengundang pihak-pihak luar kedalam lingkungan kerja untuk melakukan
dis-harmoni dan akan merusak asset-asset perusahaan dan asset yang harus dijaga
bersama, adalah suatu yang sangat-sangat tidak terpuji dan harus dikutuk. Apa
yang didapat dari proses itu , kebanggaankah? Kecerdasankah?, yg
tertampil hanya kebodohan semata, membakar lumbung yang menjadi sumber
penghidupan semuanya.
Mari
kita ciptakan harmoni dilingkungan kerja dengan cara yang santun dan beradab,
dengan cara yang tidak anarkis, dengan cara yang mengutamakan kedamaian atas
prinsip-prinsip kemasyarakatan dan Ketuhanan. Perusahaan adalah periuk nasi
bersama sebagai karyawan, bukan periuk nasi orang lain yang bersedia
berkoar-koar diluar, dengan berharap keuntungan dari kekisruhan. Masa depan
perusahaan sangat bergantung dari masa depan kita bersama, bukan masa depan
para preman yang kadangkala berkedok oknum karyawan. intinya adalah masa
depan kita sangat bergantung pada masa depan Perusahaan, dan demikian juga
sebaliknya, masa depan Perusahaan sangat bergantung pada masa depan kita
bersama.
Pembelajaran
terbaik adalah dari lubuk hati…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar